Selasa, 14 April 2015

Tugas Pancasila


Nama   : Timotius Lorenzs
Kelas    : 1EA28
NPM     : 1A214774
Matkul  : Pendidikan Pancasila
Dosen   : Fitri Dwi Lestari
 

KASUS PELANGGARAN NEGATIF DAN POSITIF TERHADAP
SILA  PANCASILA
 
 
A. SILA PERTAMA (Ketuhanan Yang Maha Esa)
  • Positif : Umat Islam dan Katolik Nyadran Bersama  

   Merdeka.com - Ratusan umat Islam dan Katolik warga Desa Ngemplak, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melaksanakan tradisi 'nyadran' bersama. Mereka membawa makanan dan kemudian mengadakan kenduri di sebuah makam di desa tersebut. Warga dari Dusun Bonandong, Rejosari, dan Rowoseneng, Desa Ngemplak, Kecamatan Kandangan, membawa 'tenong' berisi makanan dan mereka menggelar tikar di sebuah tanah lapang di kompleks makam Kyai Ledok yang dipercaya sebagai pendiri desa tersebut. Nyadran berasal dari bahasa Sansekerta, Sraddha, yang artinya keyakinan. Namun dalam tradisi tersebut dilakukan pembersihan makam secara bersama-sama. Tradisi nyadran konon sudah berlangsung sejak zaman Hindu-Budha.
   Di depan makam Kyai Ledok dan Nyi Ledok warga melakukan doa bersama. Doa pertama dilakukan kaum muslim dan doa kedua oleh umat Katolik. Saat dilakukan pembacaan yasin dan tahlil oleh umat Islam, umat Katolik dengan khidmat menyaksikannya. Sebaliknya saat umat Katolik memanjatkan doa, kaum muslim juga menyaksikan dengan khidmat. "Hal ini merupakan bentuk kerukunan yang kami harapkan. Bentuk kerja sama dan hidup berdampingan tanpa membeda-bedakan," kata Yustinus Rusman (70) pimpinan spiritual Katolik seperti dikutip dari Antara, Jumat (31/5). Setelah doa bersama, makanan yang telah dibawa dari rumah disantap bersama-sama. Mereka saling bertukar dan berbagi makanan.Kepala Desa Ngemplak, Sri Asto Widi Subagyo mengatakan, ritual ini telah digelar sejak nenek moyang. Kebersamaan dalam perbedaan agama menjadi hal yang saling dihargai sejak lama.
   Dari berita diatas tersebut menandakan bahwa masyrakat Indonesia yang mayoritas merupakan muslim memiliki sikap toleransi beragama yang tinggi terhadap agama - agama lain yang ada di Indonesia. Seperti didalam berita ini menunjukkan nilai kebersamaan yang tinggi yang terjadi antara masyarakat yang beragama katolik dan islam di Desa Ngemplak,Kabupaten Temanggung,Jawa Tengah. Nilai kebersamaan ini merupakan salah  bentuk kerukunan beragama yang mana dari nilai ini,maka akan membentuk suatu kerjasama dan hidup berdampingan tanpa membeda-bedakan . Selain itu,memiliki sikap toleransi beragama yang tinggi terhadap orang yang berbeda agama dengan kita, memiliki hubungan dengan salah satu sila pancasila yaitu sila ke satu "Ketuhanan Yang Maha Esa". Sila ini mengajarkan kita untuk memiliki sikap toleransi beragama,rukun antara agama lain,dll. Jadi,berita diatas memiliki hubungan dengan sila pancasila yang ke satu . 

  • Negatif : Jadi tempat ibadah, rumah Pdt Niko di Yogya diserang warga  

   Merdeka.com - Aksi intoleransi terjadi kembali di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Setelah terjadi penyerangan terhadap rumah Direktur Galang Press, Julius Felicius, saat sedang dilaksanakan ibadah rosario Kamis (29/5) lalu, hari ini kekerasan serupa di rumah pendeta Niko Lomboan di Pangukan Sleman saat sedang digelar ibadah minggu. Kejadian bermula ketika pada pukul 08.00 WIB, sekitar 20 jemaat sedang kebaktian dipimpin Pendeta Niko Lomboan di sebuah rumah. Kegiatan ibadah tersebut membuat warga berang lantaran rumah tersebut sudah disegel dan tidak diperbolehkan untuk digunakan beribadah tahun 2012. Menurut warga Pangukan, Daru Jati, sebelumnya rumah tersebut sempat digunakan untuk beribadah, namun setelah itu ditutup karena belum ada izin. "Kalau rumahnya sudah ditutup sejak lama, tapi pagi ini ada kegiatan," kata Daru pada wartawan. Sekitar pukul 08.30 WIB sekelompok orang yang dipimpin Ustaz Musafa mendatangi dan meminta supaya tidak dilakukan kegiatan ibadah.Setelah itu, warga dan jemaat melakukan mediasi di rumah Musafa. Sebelum pukul 12.00 WIB, sekelompok warga melakukan penyerangan ke dengan melempari rumah tersebut dengan batu dan ketapel. Setelah itu massa membubarkan diri untuk salat. Usai salat, mereka kembali mendatangi rumah Pendeta Niko. Setelah merusakkan pintu bangunan utama, warga membubarkan diri. Hingga saat ini, pihak kepolisian sedang berjaga di lokasi. Sementara itu Kapolres Sleman, AKBP Iksan Amin, mengatakan pihaknya akan melakukan penjagaan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Kami akan melakukan penjagaan sampai kondisi aman," kata Iksan singkat di lokasi kejadian.
   Dari berita diatas,menunjukan bahwa masih banyak masyarakat di Indonesia memiliki sikap intoleransi agama yang mana dari sikap inilah muncul berbagai konflik dan mengakibatkan terjadinya perpecahan diantara agama-agama yang mengalami konflik. Berita diatas menceritakan tentang konflik yang terjadi diantara sekelompok warga dengan seorang pendeta yang mengakibatkan terjadinya penyerangan di rumah pendeta tersebut . Hal ini dilakukan warga karena pendeta itu melakukan ibadah di  sebuah rumah yang sudah disegel . Dari berita diatas,seharusnya pihak berwajib segera menangani kasus tersebut sebelum terjadi penyerangan terhadap rumah pendeta . Selain itu,warga yang geram dengan pendeta itu seharusnya tidak langsung main hakim sendiri dengan melakukan perusakan dan penyerangan terhadap rumah dan pendeta itu sendiri . Melainkan,warga yang geram tersebut seharusnya melakukan suatu perundingan dengan pendeta tersebut mengenai larangan untuk beribadah di rumah yang telah disegel bukan main hakim sendiri. Jadi,berita diatas menunjukan sikap intoleransi beragama serta tidak menghormati agama lain yang sedang melakukan ibadah yang merupakan suatu contoh sikap negatif terhadap sila pancasila yang kesatu .
 
B. SILA KEDUA (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab)
 
  • Positif : Aksi Kotak Oranye, bagikan kue Lebaran untuk keluarga tak mampu  
   Merdeka.com - Berawal dari rasa kepedulian terhadap keluarga miskin di sekitar mereka, sekumpulan anak muda dari berbagai profesi melakukan kegiatan amal yang dinamakan Aksi Kotak Oranye. Aksi kemanusiaan yang digelar selama bulan Ramadan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan kue lebaran yang nantinya diserahkan pada keluarga kurang mampu di kawasan Jabodetabek. Aksi Kotak Oranye ini tampaknya mendapat tanggapan dan respon positif dari masyarakat yang berada di Jakarta. Saat ini Aksi Kotak Oranye bahkan telah diadaptasi dan dilakukan di Bandung. Selama lebih kurang 3 minggu, panitia berhasil mengumpulkan donasi sebanyak lebih dari 600 kue kering maupun kue kaleng. Nantinya, sumbangan kue yang terkumpul akan dibagikan untuk keluarga kurang mampu yang tinggal di kawasan kumuh Jakarta dan Bandung.
   Donasi ini merupakan hasil kontribusi dari lebih dari 300 donatur yang peduli. Selama ini pihak Aksi Kotak Oranye menerima sumbangan baik berupa kue maupun uang.  Sampai dengan tgl 29/7/2013 total donasi terkumpul Rp. 35.015.000. Dan 337 toples kue. Bila dikonvert ke bentuk kue, kurang lebih akan tersedia 600 kemasan kue untuk didonasikan. "Kami sangat gembira melihat antusiasme pada donatur dan berbagai dukungan yang telah ikut berkontribusi bagi Aksi Kotak Oranye. Hal ini membuktikan bahwa masih banyak individu-individu yang peduli akan sesama," ungkap Hesti, salah satu panitia, dalam press release. Hasil donasi akan dibagikan dengan cara drop box yang sudah dilakukan setiap hari Minggu di parkir outdoor STC pada tanggal 14, 21, dan 28 Juli. Sementara di bandung, drop box #aksikotakoranye BDG telah digelar di Car free Day Dago depan BCA pada tanggal yang sama. Selain melalui drop box, panitia juga bergerak secara sporadis di lingkungannya masing-masing untuk mengumpulkan donasi kue. Dari niat yang sangat sederhana, Aksi Kotak Oranye kini telah menjadi salah satu program sosial yang cukup diminati oleh masyarakat.
   Dari berita diatas menunjukan bahwa masih tingginya sikap tolong menolong  ditengah tingginya sikap individualis yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. Seperti didalam berita ini menujukan rasa tolong menolong yang tinggi terhadap keluarga miskin yang ada di kawasan Jabodetabek yang dilakukan oleh beberapa anak muda yang melakukan aksi kemanusiaan ini. Aksi kemanusiaan ini dinamakan "Aksi Kotak Oranye" yang mana dengan membagikan kue lebaran ke keluarga miskin yang ada di kawasan Jabodetabek . Dari sikap tolong menolong inilah muncul keinginan untuk menolong sesama. Karena dari dengan kita menolong orang ,membuat orang yang kita tolong dapat terbantu kebutuhan hidupnya dan kita yang memberi pertolongan mendapatkan berkah . Jadi,dari berita diatas  menunjukan sikap tolong menolong yang tinggi  dan sikap untuk  tidak membeda-bedakan status sosial mereka .Hal ini memiliki hubungan dengan sila pancasila yang kedua yang mana dalam sila ini mengajarkan kita untuk tolong menolong antar sesama ,dll .  
  • Negatif : Tragedi kemanusiaan di kawasan elite Menteng
  Merdeka.com - Nenek Theresia (73), tewas setelah membusuk lebih satu minggu di rumahnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Nenek ini tinggal hanya berdua bersama kakaknya! Elisabeth (75). Kematian Theresia tidak diketahui siapa pun. Warga baru sadar saat tercium bau busuk di rumah yang terletak di Jl Surabaya , Menteng ini.Warga tidak tahu menahu soal kematian nenek ini. Baru setelah polisi datang dan mendobrak pintu kamar Elisabeth, Senin (26/3), kisah ini terkuak. Yang mengagetkan adalah mayat Theresia ini sudah sejak 9 Maret ditunggui oleh Elisabeth, seolah abai dengan bau busuk adiknya.Kasus kematian adik Elisabeth bukan pertama kalinya, Pada tahun 2008 lalu, kasus serupa juga terjadi. Kisahnya pun tak jauh beda. Erfienne (83) tewas membusuk di kolong ranjang rumahnya. Di ruangan lain, Louisje Komala (81), adik Efrienne terduduk gemetar di kamar lain dalam kondisi kelaparan dan dehidrasi. Louisje sudah tidak sanggup berjalan lagi. Rumah kedua nenek ini terletak di kawasan Menteng, tepatnya di Jalan Latuharhary 6A. Sosiolog Universitas UIN Syarif Hidayatullah Musni Umar menyebutnya sebagai tragedi kemanusiaan. Masyarakat di lingkungan elite makin individualistis. Hubungan dengan sesama manusia hanya soal materi dan keuntungan belaka.  "Ini sangat disayangkan. Cermin masyarakat yang tinggal di kawasan elite," kata Musni saat dihubungi merdeka.com, Selasa, (26/3).
   Musni memperkirakan bisa jadi kisah tragis dua orang nenek ini bukan yang terakhir. Masih banyak lansia yang tinggal hanya seorang diri atau berdua dalam rumah-rumah tua di Menteng."Tidak semua orang yang tinggal di Menteng itu mantan wapres atau presiden. Tidak semuanya punya ajudan atau pengawal. Sehingga kematiannya pun sering tidak diketahui," jelas Musni. Menteng memang kawasan elite. Menteng sekarang masih sama dengan zaman Belanda dulu. Masih elite, dengan jalan-jalan mulus yang rapi dan Taman Kota yang asri. Namun di balik tembok-tembok tua rumah bersejarah itu, bukan tidak mungkin masih ada Theresia atau Erfienne lain.
   Dari berita  diatas menunjukkan sikap individualis yang tinggi yang terjadi didalam suatu masyarakat yang mana sikap ini bertentangan dengan sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab . Berita ini menceritakan tentang kehidupan dua orang nenek yang mana mereka itu tidak diketahui keberadaannya oleh masyarakat sekitar tempat tinggal mereka karena sikap individualis yang terjadi di antara masyarakatnya. Jadi,berita diatas menunjukan bahwa masyarakat di Indonesia  memiliki sikap individualis yang tinggi yang menyebabkan tidak terjadinya hubungan yang baik antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya karena sikap mereka yang egois dan tidak mau melakukan sosialisasi dengan orang lain.
 
C. SILA KETIGA (Persatuan Indonesia)
  • Positif : “Jelang pasar bebas ASEAN, konsumen diminta beli produk dalam negeri"
    Merdeka.com - Akhir tahun ini, kebijakan perdagangan bebas atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai diterapkan. Otomatis, semakin banyak produk dan tenaga kerja dari negara lain bakal menggempur Indonesia. Tidak dipungkiri, Indonesia menjadi merupakan salah satu target pasar asing.Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) berharap masyarakat tetap menggunakan produk dalam negeri demi harga diri dan budaya bangsa.Dengan kemungkinan makin banyaknya produk impor, Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen (Dirjen SPK) Kementerian Perdagangan Widodo mengingatkan konsumen Indonesia harus cerdas dalam memilih produk yang akan digunakan."Indonesia merupakan konsumen terbesar di ASEAN dan keempat di dunia dengan 253 juta penduduk. Kita berharap agar seluruh rakyat Indonesia memperkuat nasionalisme dengan mencintai dan menggunakan produk dalam negeri," ujar Widodo di kantornya, Rabu (11/3).Pemerintah mengandalkan konsumen dalam negeri untuk membendung produk impor. Dia yakin, produk dalam negeri akan memiliki daya saing di ASEAN jika penduduk Indonesia membeli produk dalam negeri."Tentu dengan keberdayaan konsumen yang baik, maka seberapa banyak impor pun di Indonesia, konsumen Indonesia tetap bakal beli produk dalam negeri," tuturnya.Pihaknya berjanji melindungi hak konsumen sesuai Undang Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999. Karena itu perlu didorong percepatan peningkatan pemahaman konsumen atas hak dan kewajibannya."Konsumen harus mampu melindungi diri dan lingkungannya dari membeli barang dan jasa yang merugikan. Itu sebabnya kami harap agar masyarakat Indonesia bisa semakin cerdas dalam membeli produk," ucapnya.
   Dari berita diatas menunjukan bahwa dengan membeli produk dalam negeri akan membuat masyarakat Indonesia akan cinta dan bangga dengan produk-produk dalam negeri serta membuat budaya bangsa dan harga diri bangsa Indonesia menjadi lebih baik di mata dunia . Berita ini memberitakan tentang harapan pemerintah Indonesia yang mana mengharapkan agar masyarakatnya untuk menggunakan prosuk dalam negeri yang mana demi harga diri dan budaya bangsa Indonesia . Jadi,dapat disimpulkan bahwa mencintai produk dalam negeri merupakan salah satu contoh perilaku yang sesuai dengan sila ketiga dalam pancasila . Selain itu, dengan menggunakan produk dalam negeri membuat kita bangga akan produk Indonesia yang mana membuat kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia menjadi hilang . Karena rasa persatuan dan kesatuan yang dimiliki masyarakat indonesia dalam menghadapi masyarakat luar negeri .
  • Negatif : Sembilan Orang Meninggal Akibat Pertikaian Suku di Timika"
   Merdeka.com - Kapanlagi.com - Pertikaian antar suku yang terjadi di Kawasan Kwamki Lama, Timika Kabupaten Mimika, Papua, telah mengakibatkan sembilan orang meninggal. Kapolres Mimika AKBP Jimmy Tuilan, ketika dihubungi ANTARA, di Jayapura, Selasa (25/07), membenarkan dari kedua belah suku yang bertikai tercatat sembilan orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. "Perang" antar suku yang terjadi sejak Minggu (23/07), antara Suku Dani dan Suku Damal itu dipicu selisih antar dua kelompok yang akhirnya berujung aksi saling serang. Sembilan orang yang tewas dari kedua suku adalah Yohannis Kogoya, Abinus Kogoya, Enemukno Murib, Klorange Murib, Joni Momsel, Nagamon Kalbe Tenbak, Salmon Tenbak, dan Yammir Kiwab. Menurut Tuilan, saat ini beberapa warga yang terluka pada pertikaian itu masih ditangani secara intensif di Rumah Sakit Mitra Masyarakat di Timika. Ia mengatakan, insiden yang terjadi sekitar 20 kilometer dari Kota Timika, Ibukota Kabupaten Mimika itu, berawal dari adanya perselisihan antara dua kelompok. Kapolres Mimika, Tuilan mengaku, saat ini pihaknya baru menahan dua warga sipil yang diduga menjadi dalang dalam kasus tersebut, yakni berinisial PW dan RW.
   Meski demikian, situasi di Kwamki Lama, atau kawasan yang berlokasi sekitar 20 kilometer dari Kota Timika itu, mulai kondusif setelah pihaknya melakukan pendekatan kepada kedua suku yang bertikai melalui tokoh agama dan pemuka adat. "Mudah-mudahan berbagai upaya yang dilakukan dapat meredam aksi perang suku yang terjadi di kawasan itu," ujar Tuilan. Menurutnya, untuk mencegah adanya insiden susulan, pihaknya telah mengerahkan sekitar 200 anggota Polri dari Brimob dan Pasukan Pengendali Masa (Dalmas), untuk berjaga di sekitar kawasan itu termasuk lokasi yang menjadi ajang perang. Ketika ditanya apakah ada rencana untuk meminta bantuan dari luar, Kapolres mengatakan masih mampu menanggulangi kejadian tersebut agar tidak berlanjut. "Kalau terjadi hal luar biasa (insiden perang--red), kami akan meminta bantuan kepada Brimob Kelapa Dua yang kini bertugas mengamankan objek vital PT Freeport," katanya.
   Dari berita diatas menunjukan telah pudarnya rasa persatuan dan kesatuan  yang terjadi diantara suku-suku yang ada di Indonesia . Seperti,pertikaian yang terjadi diantara suku Dani dan suku Damal yang dipicu selisih antar dua kelompok yang akhirnya berujung aksi saling serang. Dari berita ini mengungkapkan bahwa semboyan Bhineka Tunggal Ika yang mana memiliki arti berbeda beda tetapi tetap satu sudah mulai dilupakan oleh kalangan masyarakat di Indonesia dan bahkan mereka sudah lupa dengan semboyan itu. Hal inilah yang membuat munculnya peperangan yang terjadi diantara suku-suku di Indonesia yang kebanyakan dipicu oleh masalah yang sebenarnya bias diselesaikan dengan musyawarah . Jadi, dapat disimpulkan bahwa sikap saling menghancurkan antara masyarakat menyebabkan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan. Hal ini membuat sikap untuk saling menghancurkan tidak relevan dengan sila pancasila ke tiga .
D. SILA KEEMPAT (Kerakyatan yang dipimpin oleh  Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan)
  • Positif :TKI Hong Kong Antre Panjang
   Merdeka.com - Semangat Pemilu Presiden 2014 bukan hanya dirasakan warga di Tanah Air. Warga Negara Indonesia di berbagai negara juga sangat antusias menunggu hari pencoblosan yang akan dilangsungkan pada 9 Juli nanti.Seperti yang terjadi di Hong Kong dan Taiwan. Para Tenaga Kerja Indonesia sampai mengantre di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disiapkan panitia exit poll dari relawan Jokowi.Sikap antusias juga ditunjukkan WNI di Taiwan yang jadi fans Jokowi. Bahkan mereka tak henti-hentinya menyuarakan sambil mengacungkan dua jari kepada setiap masyarakat setempat yang melintas."Kalau di Taiwan agak seru dan bebas, karena pemilih yang sedang antre, setiap kali ada yang hendak memotret, malah ramai-ramai menyatakan 'Salam Dua Jari' secara beramai-ramai. Rakyat punya mau, ya mau bagaimana," cerita seorang buruh migran bernama Suryanto. Dilansir kemlu.go.id, Minggu (6/7), Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) telah menggelar Pemilu Presiden (Pilpres) selama satu hari sejak pukul 08.30 waktu Hong Kong. Jumlah pemilih mengalami kenaikan yang cukup pesat, yakni 23.569 pemilih di Hong Kong dari sebelumnya 18.177 pada Pileg lalu. Namun, Pilpres di Hong Kong ini sempat diwarnai aksi unjuk rasa akibat kekecewaan para pemilih yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya. Sebab, TPS langsung ditutup begitu jarum jam menunjukkan pukul 17.05 waktu setempat.
  Dari berita diatas menunjukkan sikap antusiasme WNI di Hong Kong dalam melakukan pemilu presiden . Sikap antusiasme yang dilakukan oleh WNI di Hong Kong sebagiai perwujudtan dari semangat mereka dalam menentukan calon presiden yang akan merubah bangsa Indonesa menjadi lebih baik . Selain itu,semangat dalam melakukan pemilu serta sikap antusiasme merupakan salah bentuk dari sikap demokratis yang dimiliki oleh setiap orang . Jadi,disimpulkan bahwa sikap antusiasme,semangat dalam melakukan pemilu,serta menggunakan hak pilihnya dan tidak menjadi golput memiliki hubungan dengan sila ke 4 dalam pancasila .
  • Negatif : Konvoi ricuh, pendemo rusak mobil berpenumpang pria berseragam TNI"

   Merdeka.com - Konvoi pengunjuk rasa di Jalan Pulau Pinang, Medan, Rabu (8/3), diwarnai kericuhan. Pendemo cekcok dengan pria berseragam TNI dan merusak mobilnya.Kejadian ini berawal saat ratusan massa Forum Masyarakat (Formas) Sari Rejo, Polonia, konvoi menuju kantor DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol Medan.Saat rombongan melintas di Jalan Pulau Pinang, Lapangan Merdeka, pengendara mobil Daihatsu Xenia BK 1628 HG menolak dihentikan untuk memberi jalan kepada konvoi pendemo."Di dalam mobil itu ada 3 orang. Satu penumpangnya cepak, pakai kaus dan celana panjang loreng TNI. Dia langsung turun dan menendang kereta (sepeda motor) pendemo," kata Adi, seorang saksi mata.Pendemo tidak senang dengan kejadian itu. Kericuhan pun sempat terjadi. Mobil Xenia yang ditumpangi pria berpakaian loreng itu dipukuli hingga kaca depan pecah."Sopirnya mungkin panik, jadi mobilnya dibawa mundur, mau lari sepertinya. Tapi dia malah menabrak sepeda motor Yamaha Mio dikendarai perempuan di belakangnya," sambung Adi.Mobil itu bahkan sempat melindas sepeda motor sampai kendaraan itu tersangkut di dekat roda depan. Pria yang mengenakan pakaian loreng sempat mencoba melepaskannya, namun tidak berhasil.
    Pria berseragam loreng itu juga hampir dikeroyok pengunjuk rasa yang semakin ramai tiba di lokasi. Saat suasana memanas, Satgas Formas Sari Rejo dan polisi lalu lintas yang berjaga di sana langsung datang melerai.Mobil Daihatsu Xenia dan sepeda motor Yamaha Mio kemudian diserahkan ke Pos Polisi Lalu Lintas di Lapangan Merdeka. Sementara pendemo kembali bergerak menuju Gedung DPRD Sumut.Di depan Gedung DPRD Sumut, kericuhan juga terjadi saat seorang ibu pengendara mobil mencoba menerobos blokade massa. Massa memaksa mobil mundur dan mengancam akan merusaknya.Bukan hanya itu, pendemo juga nyaris menyandera mobil anggota DPRD Sumut yang ingin masuk. Namun, Satgas Formas langsung mengawal mobil itu masuk.Aksi ratusan massa Formas ini merupakan yang kesekian kali. Mereka menuntut agar sertifikat tanah warga Sari Rejo segera diterbitkan. Warga menginginkan kepastian hukum karena persoalan sengketa terkait lahan Sari Rejo itu telah memiliki berkekuatan hukum tetap. Sudah ada keputusan Mahkamah Agung (MA) No 229 K/Pdt/1991, tanggal 18 Mei 1995 yang menyatakan warga sebagai pemilik lahan di Sari Rejo. Meskipun sengketa atas tanah seluas 260 hektare sudah berkekuatan hukum tetap, warga tetap terhalang untuk mengurus sertifikat tanah.
   Dari berita diatas menunjukan bahwa menghargai dan mendengarkan pendapat seseorang itu penting .Seperti dalam berita diatas,seharusnya DPRD Sumut itu peka terhadap persoalan yang sedang dikemukakan oleh warga Sari Rejo terhadap kepastian hukun akan sengketa lahan Sari Rejo . DPRD Sumut seharusnya tidak menghalangi warga Sari Rejo untuk mengurus sertifikat tanah mereka . Melainkan,DPRD Sumut itu membuat suatu keputusan tentang persoalan sengketa lahan Sari Rejo dengan  meminta pendapat dari rakyatnya . Selain itu,didalam berita ini juga terjadi sikap main hakim sediri yang dilkakuan oleh pendemo dan seorang TNI karena TNI tersebut tidak mau mendengar teguran dari pendemo untuk memundurkan mobilnya yang menyebabkan terjadinya perkelahian . Jadi,dapat disimpulkan bahwa sikap tidak menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain dan tindakan main hakim sendiri tanpa adanya musyawarah merupakan tindakan yang tidak sesuai sila pancasila keempat.
 
E. SILA KELIMA (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia)
  • Positif :"Hut ke-48, Golkar khitanan massal dan bagi-bagi sembako gratis"
   Merdeka.com - Partai Golkar merayakan hari ajdinya yang ke-48. Berbagai kegiatan dilaksanakan, di antaranya khitanan massal dan pembagian sembako gratis kepada warga kurang mampu.Acara HUT ke-48 Golkar dipusatkan di depan Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Ribuan warga tampak antusias mengikuti acara tersebut.Dalam acara tersebut, juga dilangsungkan telewicara dengan kader Partai Golkar di lima wilayah di Indonesia, seperti Bali, NTT, Kalsel, Sulsel, dan Lampung.Sebelum naik ke panggung utama, Aburizal Bakrie menyempatkan menyapa beberapa anak yang disunat, serta ibu-ibu yang mendapatkan sembako gratis. Acara HUT Golkar ini dissiarkan langsung oleh stasiun televisi milik Bakrie, tvOne dengan pemandu acara Helmi Yahya dan Nurul Arifin.Acara yang berlangsung tepat pukul 15.00 WIB ini hingga saat ini masih berlangsung.
   Dari berita diatas menujukan tindakan yang dilakukan oleh Golkar dengan memberikan sembako kepada rakyat miskin merupakan salah satu sikap yang mencerminkan sila pancasila ke lima . Yang mana sila ini mengajarkan kita untuk selalu adil terhadap sesama dengan memberikan pertolongan kepada orang-orang miskin , dll. rakyat. Dengan golkar memberikan sembako gratis ini membuat rakyat-rakyat miskin dapat terbantu kehidupannya . Walaupun,bantuan yang diberikan oleh Golkar tidak begitu besar tetapi dapat menghidupi mereka beberapa hari . Jadi,dapat disimpulkan bahwa sikap salaing tolong menolong dan adil terhadap sesama merupakan sikap positif dalam sila kelima pancasila. 

  • Negatif : 60 Ribu KK di Purbalingga belum punya tempat tinggal

   Merdeka.com - Angka kemiskinan di Purbalingga, Jawa Tengah masih cukup tinggi sehingga persoalan ini menjadi rangking satu di kampung halaman Siti Atikoh, istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.Salah satu indikasinya, dari 241 ribu Kepala Keluarga (KK) sebanyak 60 ribu diantaranya belum memiliki tempat tinggal. Sebab, mereka masih tinggal satu dengan rumah orangtua dan mertua mereka."Mereka tinggal di wisma tamrin (taman mertua indah). Karena belum punya tempat tinggal sendiri," kata Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto, pada saat Musrenbangwil Karesidenan Banyumas di Kompleks Hotel Owabong Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah Rabu (1/4).Dalam kesempatan ini Sukento juga memaparkan kondisi lain di wilayahnya. Diantaranya terdapat rumah tidak layak huni (RTLH) masih ada sebanyak 270.333 unit.APBD sudah mengalokasikan bantuan 740 RTLH dan per rumah Rp 3 juta.Di wilayahnya juga ada 4.629 anak usia sekolah namun tidak sekolah. Sebanyak 70 persen karena alasan ekonomi, 17 persen tidak mau sekolah dan tiga persen karena cacat.Saat ini Purbalingga kekurangan sebanyak 1.574 guru jenjang SD-SMP. Dalam lima tahun ke depan ada 545 guru yang memasuki masa pensiun.Sementara saat ini sekolah dibantu 1.392 guru wiyata bhakti dengan gaji yang minimal.
   Dari berita diatas ,seharusnya pemerintah lebih peduli lagi dengan masyarakat miskin yang ada di indonesia dengan membuat suatu program pemerintah yang mana program ini dapat bermanfaat bagi rakyat miskin . Selain itu,pemerintah seharusnya jangan hanya kerjanya bersenang-senag di atas penderitaan orang lai seperti rakyat miskin yang mana mereka yang banyak memakan uang rakyat serta tidak membuat adil masyarakat Indonesia. Hal inilah yang membuat sikap tidak peduli terhadap sesama dan tidak adil terhadap sesama merupakan salah satu sikap  yang sesuai dengan sila pancasila kelima .
 
 
Sumber