Sabtu, 25 Maret 2017

TOPIK 2 (ETIKA BISNIS)

TOPIK 2 :PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN LINGKUNGAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN DI BIDANG MAKANAN DAN MINUMAN

NAMA                 : TIMOTIUS LORENZS
NPM                    :  1A214774
KELAS                :  3EA27
MATA KULIAH : ETIKA BISNIS
DOSEN                : ROWLAND BISMARK PASARIBU
UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Di dalam dunia bisnis saat ini dihadapkan pada dua hal yang bertentangan. Di satu sisi, para pelaku bisnis harus berupaya untuk dapat memperoleh laba yang tinggi dan untuk mendukung hal tersebut perlu disertai dengan adanya penekanan biaya. Di sisi lain, perusahaan harus bertanggung jawab terhadap lingkungan secara khusus tempatnya beroperasi. Saat ini, masyarakat semakin berani untuk mengekspresikan berbagai tuntutannya kepada pemerintah. Tidak hanya pada pemerintah, tuntutan masyarakat terhadap perusahaan kini juga semakin besar. Di Indonesia,banyak sekali perusahaan-perusahaan yang bermunculan  tetapi perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang menjadi salah satu penyebab terjadinya pencemaran-pencemaran lingkungan. Hal inilah, yang membuat sungai di Indonesia yang dekat dengan kawasan perusahaan menjadi tercemar oleh limbah-limbah yang berasal dari kawasan perusahaan tersebut.
Selain itu,makhluk hidup yang hidup di sungai yang tercemar tersebut menjadi tercemar bahkan mati karena zat-zat kimia dari limbah perusahaan tersebut,Hal ini membuat lingkungan hidup di daerah kawasan industry terebut tercemar dan dapat mengganggu ekosistem di wilayah tersebut.Maka dari itu, kegiatan di dalam suatu perusahaan secara umum dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatif terjadinya berbagai pencemaran lingkungan yang merupakan akibat dari tidak bertanggung jawabnya perusahaan dalam mengelola dan melaksanakan komitmennya dalam berbisnis secara baik. Muncul berbagai tuntutan terhadap perusahaan untuk melakukan kewajiban terhadap lingkungan sosial.Hal yang dimaksud adalah melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan bisnis (Corporate Social Responsibility) yang merupakan suatu komitmen berkelanjutan perusahaan dalam bertindak secara benar, memberikan bantuan bagi perkembangan ekonomi, meningkatkan kualitas tenaga kerja dan lingkungan , maupun memberikan bantuan terhadap lingkungan sosial pada umumnya.
Perusahaan dituntut untuk melaksanakan CSR dalam pelestarian lingkungan hidup untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan perusahaan terhadap keberlangsungan lingkungan.CSR penting untuk dilakukan oleh perusahaan terutama oleh perusahaan yang kegiatan operasinya menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat maupun lingkungan sekitar. CSR tersebut dianggap penting karena pada kenyataannya terdapat perusahaan yang memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan masyarakat (konlik) karena masyarakat atau komunitas lokal merasa terganggu dengan aktivitas perusahaan. Akan tetapi, selain terdapat perusahaan yang memiliki hubungan yang tidak harmonis, terdapat pula perusahaan yang memiliki hubungan yang cukup harmonis dengan masyarakat karena perusahaan tersebut telah menerapkan CSR dengan baik.
Penerapan CSR tersebut dilakukan sebagai pembuktian dan adanya fenomena tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu semua perusahaan baik yang dimiliki oleh pemerintah (Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah), maupun perusahaan swasta mempunyai tanggung jawab moral untuk melaksanakan CSR.Hal - hal mengenai peran perusahaan terhadap lingkungan menjadi perhatian bagi masyarakat. Kesadaran masyarakat terhadap dampak perusahaan pada kondisi sosialnya dan lingkungan hidup semakin penting, sehingga mulai menekan perusahaan untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosialnya, karena perusahaan menggunakan sumber daya sebagai aktivitas . Perusahaan memang akan dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap perekonomian, tetapi hal ini tidak lantas membuatnya mengabaikan hal-hal yang terkait dengan lingkungan sosialnya.
Banyak perusahaan yang telah berjasa khususnya dalam sekotr makanan dan minuman dalam kemajuan ekonomi dan teknologi justru mendapat kritikan karena kurang memperhatikan masalah sosial. Persaingan yang semakin ketat saat ini menjadikan perusahaan hanya fokus pada kepentingannya sendiri, yang secara langsung dipandang dapat memberikan kontribusi pada perusahaan yaitu melalui pengikutsertaan modal, dan mulai mengabaikan kepentingan masyarakat dan lingkunagan sekitar, dengan beranggapan bahwa mereka tidak memberi kontribusi secara langsung terhadap perusahaan. Pada kenyataannya, untuk tetap dapat bertahan perusahaan perlu menunjukkan perannya terhadap lingkungan baik internal (hak dan status karyawan, keselamatan kerja) maupun eksternal (polusi, limbah, penyusutan sumber daya, kualitas, dan keamanan produk) sebagai suatu bentuk tanggung jawab.
Karena dengan begitu maak perusahaan tersebut akan mendapat perhatian dari masyarakat dan penilaian yang baik terhadap perusahaan tersebut salah satunya perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman. Yang mana banyak perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang tersebut sudah mulai memikirkan lingkungan di perusahaannya dengan mengolah limbah dari hasil produksi tersebut menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual seperti limbah sayuran yang dapat diolah menajdi pakan buat bebek,dll.Oleh karena itu,dengan perushaan  memperbaiki kondisi lingkungan di daerah sekitar perusahaan maka akan menjadi nilai lebih bagi perusahaan dan membuat perusahaan dapat mendapatkan keuntungan yang lebih.Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan wacana yang sedang dilakukan di dunia perusahaan.
Perusahaan didunia baik di dalam atau diluar negeri banyak yang mengklaim bahwa mereka telah melaksanakan tanggungjawab sosial dengan baik.Corporate Social Responsibility (CSR) harus diperhatikan lebih serius seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan keterbukaan pasar yang terjadi saat ini. Banyak kasus yang terjadi dimana perusahaan tidak mampu memberikan kontribusi positif secara langsung kepada masyarakat dan cenderung memberikan kontribusi negatif atas dampak dari operasional perusahaan.Peranan CSR dapat meningkatkan kinerja keuangan suatu perusahaan dimana para investor cenderung menanamkan modal pada perusahaan yang telah melakukan kegiatan CSR karena perusahaan yang telah memberikan informasi mengenai aspek sosial lingkungan dan keuangan secara sekaligus tentu akan menggunakan aspek-aspek tersebut kedalam strategi dan operasi perusahaan.
Faktor-faktor yang mendatangkan keuntungan bagi perusahaan dapat menjadi bahan masukan dalam rangka pengambilan keputusan oleh investor. Oleh karena itu,perusahaan dapat menggunakan CSR sebagai salah satu keunggulan kompetitifnya. Jika CSR diterapkan dalam perusahaan, maka perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangan dalam perusahaan.Selain itu,dalam melaksanakan program CSR,perusahaan juga harus dapat berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat di sekitas wilayah perusahaan agar tidak menyebabkan konflik diantara kedua belah pihak saat menanggulangi limbah tersebut. Tetapi,dari komunikasi yang baik,pihak perusahaan dapat bekerjasama dengan masyarakat dalam menanggulangi limbahnya. Seperti,pengubahan limbah makanan dan minuman menjadi barang yang mempunyai nilai jual tinggi yaitu pengumbahan limbah sayuran dan buah-buahan menjadi pakan ternak atau pupuk kompos  yang mana perusahaan meminta bantuan kepada sejumlah masyarakat untuk mengolahnya.
Selain itu,,dengan terlaksananya program CSR di perusahaan juga dapat mengurangi pemanasan global dan efek rumah ngaca. Suatu perusahaan dapat mewujudkan CSR dengan baik apabila mereka mampu menerapkan kewajibannya secara berimbang antara kepentingan kelompok primer dan kelompok sekunder masyarakat . Kelompok primer merupakan kelompok yang secara langsung mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan utamanya yaitu memberikan barang dan jasa kepada masyarakat, sedangkan stakeholder sekunder adalah semua kelompok dalam masyarakat yang dapat dipengaruhi secara langsung atau tidak langsung oleh dampak sekunder beroperasinya suatu perusahaan. Dan apabila suatu perusahan tidak mampu menciptakan keseimbangan kepentingan diantara kedua kelompok stakeholder tersebut, akibatnya bisa menimbulkan konflik sosial.
Diduga banyak konflik sosial terjadi karena tidak diimplementasikan CSR dengan baik oleh perusahaan, terutama tindakan kurang peduli terhadap stakeholder sekunder, yaitu masyarakat sekitar.Tapi,banyak masih banyak perusahaan yang masih tidak menerapkan program CSR. Hal ini diakibatkan kurang pedulinya perusahaan seperti kasus bahan baku kadaluarsa yang digunakan oleh Pizza Hut selain itu banyak kasus lainnya. Dan menurut data yang diperoleh di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.ac.id  khususnya perusahaan industri barang konsumsi sebesar 51,4% diantaranya tidak mencantumkan CSR pada laporan keuangan perusahaan (Jurnal Nominal,Vol.IV,No.2,2015:91).Dari data diatas dapat menunjukkan bahwa masih banyak perusahaan yang memberikan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Selain itu, perusahaan dalam sektor makanan dan minuman termasuk industri yang produk akhirnya banyak berhubungan langsung dengan konsumen. Masalah limbah dan proses industri, baik limbah cair maupun udara, menjadi masalah lingkungan utama industri ini. Selain itu perusahaan manufaktur khususnya perusahaan barang konsumsi adalah perusahaan yang menjual produk kepada konsumen sehingga keselamatan dan keamanan produk menjadi penting untuk diungkapkan kepada masyarakat.Hal ini lah,yang mana program CSR memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan karena bila perusahaan tidak menerapkan program ini maka perusahaan tersebut akan membuat efek global warming semakin parah dan persepsi masyarakat akan perusahaan tersebut akan menjadi buruk dan berakibat pada penurun penjualan makanan yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka paper ini akan membahas mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) dan linkungan  terhadap profitabilitas perusahaan di bidang makanan dan minuman .Hal ini dinilai penting bagi Indonesia dalam pengukuran kinerja perushaaan di Indonesia khususnya makanan dan minuman dalam menanggulangi pencemaran linkungan di sekitar perusahaan .

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan sebelumnya adalah :
  1. Bagaimana pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) dan linkungan  terhadap profitabilitas perusahaan di bidang makanan dan minuman?
  2. Apa saja contoh penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan linkungan oleh perusahaan dalam bidang makanan dan minuman ?
1.3  Tujuan Perumusan Masalah
Tujuan perumusan yang dilakukan  terhadap rumusan masalah yang telah dibahas adalah sebagai berikut.
         1.         Untuk mengetahui hubungan antara Corporate Social Responsibility (CSR) dan linkungan  terhadap profitabilitas perusahaan di bidang makanan dan minuman
         2.         Untuk mengetahui contoh penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan linkungan oleh perusahaan dalam bidang makanan dan minuman.
  
BAB 2
TELAAH LITERATUR
2.1  Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Menurut Wahyudi dan Azheri (2008:14) tanggung jawab sosial secara umum sebenarnya tidak jauh berbeda dengan konsep tanggung jawab itu sendiri. Seperti tanggung jawab sosial dengan aktivitas perusahaan, dapat dikatakan bahwa tanggung jawab sosial lebih menekankan pada kepedulian perusahaan terhadap kepentingan stakeholders. Dengan begitu konsep tanggung jawab sosial lebih menekankan pada tanggung jawab perusahaan atas tindakan dan kegiatan usahanya yang berdampak pada orang-orang tertentu, masyarakat, dan lingkungan di mana perusahaan tersebut melakukan aktivitas usahanya. Menurut The World Business Council for Suistanable Development dalam Ulva (2012) mengemukakan bahwa : ‟CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas setempat (local) dan masyarakat secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup‟‟.  Corporate social responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan”.(Jurnal FISIP,Vol.3,No.1,2016:4)
2.2  Prinsip-Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)
Tanggung jawab sosial (social responsibility) mengandung dimensi yang sangat luas dan kompleks serta mengandung interpretasi yang sangat berbeda, terutama dikaitkan dengan kepentingan pemangku kepentingan (stakeholder). Salah seorang pakar CSR dari University of Bath Inggris yaitu Alyson Warhurst, di mana pada tahun 1998 beliau menjelaskan ada 16 (enam belas) prinsip yang harus diperhatikan dalam mengimplementasikan CSR, yaitu: (Wibisono, 2007:39) .
1.       Prioritas Korporat
2.       Manajemen Terpadu
3.       Proses Perbaikan
4.       Pendidikan Karyawan
5.       Pengkajian
6.       Produk dan Jasa
7.       Informasi Publik
8.       Fasilitas dan Operasi
9.       Penelitian
10.   Prinsip Pencegahan
11.   Kontraktor dan Pemasok
12.   Siaga Menghadapi Darurat
13.   Transfer Best Practice
14.   Memberikan Sumbangan
15.   Keterbukaan (disclosure)
16.   Pencapaian dan Pelaporan
      Menurut David Crowther (2010) mengungkapkan bahwa identifikasi kegiatan CSR melalui 3 prinsip utama yakni :
                     1.         Sustainability (Keberlanjutan)
Prinsip ini berkaitan dengan tindakan yang dilakukan sekarang yang dikemudian hari dapat berdampak atau berpengaruh terhadap langkah-langah yang dapat kita ambil di masa depan. Jika sumber daya yang kita gunakan dimasa sekarang tidak lagi tersedia, dimasa datang dimana sumber daya tersebut dikatakan terbatas dalam jumlah. Maka dari itu, pada saat tertentu sumber daya alternatif dibutukan untuk sekedar memenuhi fungsi dari sumber daya yang ada saat ini. Hal ini berdampak baik bagi organisasi dimana mereka dapat mengendalikan biaya dengan menggunakan sumber daya atau bahan yang mereka sediakan sendiri dari pada mencarinya dari luar. Jadi, tujuan utamanya adalah melakukan kegiatan yang berkelanjutan untuk masa yang akan datang. Adapun 7 strategi dalam isu-isu keberlanjutan adalah :
Pertumbuhan yang berkelanjutan :
·      Merubah kualitas pertumbuhan
·      Pemenuhan kebutuhan yang esensi seperti pekerjaan, makanan, energi, air dan sanitasi
·      Pemeliharaan dan peningkatan basis sumber daya
·      Orientasi teknologi terus menerus dan mampu mengatur resiko
·      Menggabungkan lingkungan dan ekonomi dalam pengambilan keputusan
                     2.         Accountability (Pertanggung Jawaban)
Dalam sebuah organisasi mengenali setiap aktivitas yang langsung maupun tidak langsung yang berdampak pada lingkungan luar atau diartikan sebagai bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan. Konsep ini berlaku dengan mengkuatifikasikan akibat apa saja yang dapat timbul dari tindakan yang diambil baik internal organisasi maupun external. Lebih kepada pelaporan terhadap stakeholder yang berhubungan dan menjelaskan bagaimana keterkaitannya antara aktifitas yang dilakukan terhadap stakeholders.
                     3.         Transparency (Keterbukaan)
Merupakan sebuah prinsip dimana sebuah dampak eksternal dilaporkan secara nyata tanpa disembunyikan. Transparency merupakan prinsip yang berkaitan dengan kedua prinsip CSR dan dapat dikatakan sama dengan process pengenalan tanggung jawab terhadap efek yang dapat ditimbulkan oleh pihak luar (Stakeholder) atau sama dengan process transfer kekuatan ke stakeholder atau stakeholder dengan sadar dapat menjalankan dirinya sebagai fungsi pengawasan karena organisasi melakukan prinsip keterbukaan dalam setiap kegiatan yang berdampak.
2.3  Bentuk-Bentuk Corporate Social Responsibility (CSR)
Di kalangan dunia usaha, keberhasilan ekonomi dan finansial berkaitan erat dengan kondisi sosial dan lingkungan di mana perusahaan beroperasi. Untuk mewujudkan tanggung jawab, dunia usaha harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh CSR dalam aktivitas usahanya. CSR merupakan komitmen dari perusahaan untuk mengintegrasikan kepeduliannya terhadap masalah ekonomi, sosial dan lingkungan atau disebut triple bottom line. (Wahyudi dan Azheri, 2008:62) Ada empat bentuk dari CSR, yaitu:
a.       Pengelolaan lingkungan kerja secara baik
b.      Kemitraan antara perusahaan dengan masyarakat
c.       Penanganan kelestarian lingkungan
d.      Investasi sosial

2.4  Inisiatif Dalam Corporate Social Responsibility (CSR)
Menurut Philip Kotler dan Nancy Lee menyebutkan terdapat enam inisiatif Corporate Social Responsibility yaitu:
1.      Promosi kegiatan sosial (cause promotions)
Pada aktivitas CSR ini perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu kegiatan sosial atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah Menciptakan kesadaran dan perhatian dari masyarakat terhadap suatu masalah dengan menyajikan angka-angka statistik serta fakta-fakta yang menggugah, Membujuk orang untuk menyumbangkan uangnya untuk kemanfaatan masyarakat melalui pelaksanaan program sosial perusahaan.
2.      Pemasaran terkait kegiatan sosial (cause related marketing)
Ketika sebuah perusahaan menyatakan bahwa sebagian dari keuntungan atau penjualan produknya akan disumbangkan untuk kegiatan social tertentu, maka perusahaan tersebut sedang melakukan apa yang disebut sebagai cause related marketing (CRM). Beberapa kegiatan yang sering dilaksanakan oleh perusahaan adalah Menyumbangkan sejumlah uang tertentu untuk setiap produk yang terjual, menyumbangkan persentase tertentu dari setiap produk yang terjual atau transaksi untuk kegiatan amal.
3.      Pemasaran kemasyarakatan korporat (corporate societal marketing)
Pada aktivitas CSR ini perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Fokus dari kegiatan tersebut adalah Isu-isu Kesehatan, Isu-isu Perlindungan Terhadap Kecelakaan/Kerugian, Isu-isu Lingkungan, Isu-isu Keterlibatan Masyarakat.
4.      Kegiatan filatropi perusahaan (corporate philanthropy)
Pada aktivitas CSR ini perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu. Sumbangan tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai, bingkisan/paket bantuan atau pelayanan secara cuma-cuma.

5.      Pekerja sosial kemasyarakatan secara sukarela (community volunteering)
Pada aktivitas CSR ini perusahaan mendukung dan mendorong para karyawan, rekan pedagang eceran atau para pemegang franchise agar menyisihkan waktu mereka secara sukarela guna membantu organisasi-organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran program.
6.      Praktik bisnis yang memiliki tanggung jawab sosial (socially responsible business practice)
Pada aktivitas CSR ini perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memelihara lingkungan hidup. Dalam memilih inisiatif disarankan Pilih inisiatif untuk menemukan tujan bisnis dan Goals; Pilih inisiatif untuk memenuhi kebutuhan prioritas kampanye tersebut; Pilih beberapa inisiatif untuk kampanye tunggal, menambah satu upaya untuk kampanye sekarang; Pilih inisiatif yang mewakili mitra paling kuat dengan masyarakat;
2.5  Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)
CSR digunakan untuk mengangkat citra perusahaan untuk mendapatkan pengakuan sosial dalam melaksanakan kegiatan perusahaan dan mengelola usaha dengan cara melakukan kegiatan sosial, memperluas peluang usaha yang dilakukan perusahaan dan dapat digunakan untuk memperbaiki hubungan antara stakeholders, karyawan dan perusahaan (Untung, 2008:6) ( Jurnal Administrasi Bisnis,Vol.20,No.1,2015:2).
 BAB 4
PEMBAHASAN
4.1  Hubungan Antara Corporate Social Responsibility (CSR) Dan Linkungan  Terhadap Profitabilitas Perusahaan Di Bidang Makanan Dan Minuman
Di dalam dunia bisnis,perusahaan harus menyeimbangan kepentingan untuk perusahaannya dan kepentingan orang lain.Terkadang perusahaan banyak mengabaikan kepentingan orang lain seperti kebersihan akan lingkungan . Padahal, saat ini yang menjadi perhatian terbesar dari perusahaan kepada masyarakat telah ditingkatkan yaitu dengan peningkatan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan . Masalah seperti perusakan lingkungan, perlakuan tidak layak terhadap karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidak nyamanan ataupun bahaya bagi konsumen adalah menjadi berita utama surat kabar. Peraturan pemerintah pada beberapa negara mengenai lingkungan hidup dan permasalahan sosial semakin tegas, juga standar dan hukum seringkali dibuat hingga melampaui batas kewenangan negara pembuat peraturan (misalnya peraturan yang dibuat oleh Uni Eropa. Beberapa investor dan perusahaam manajemen investasi telah mulai memperhatikan kebijakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dalam membuat keputusan investasi mereka, sebuah praktek yang dikenal sebagai "Investasi bertanggung jawab sosial" (socially responsible investing).
Banyak pendukung CSR yang memisahkan CSR dari sumbangan sosial dan "perbuatan baik" (atau kedermawanan seperti misalnya yang dilakukan oleh Habitat for Humanity atau Ronald McDonald House), namun sesungguhnya sumbangan sosial merupakan bagian kecil saja dari CSR. Perusahaan pada masa lampau seringkali mengeluarkan uang untuk proyek-proyek komunitas, pemberian bea siswa dan pendirian yayasan sosial. Mereka juga seringkali menganjurkan dan mendorong para pekerjanya untuk sukarelawan (volunteer) dalam mengambil bagian pada proyek komunitas sehingga menciptakan suatu itikad baik dimata komunitas tersebut yang secara langsung akan meningkatkan reputasi perusahaan serta memperkuat merek perusahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, perusahaan mendapatkan kerangka baru dalam menempatkan berbagai kegiatan sosial di atas.  Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi  organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. CSR bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan(stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.Hal inilah yang membuat corporate social responsibility (CSR) memiliki hubungan yang sangat erat dengan profitabilitas suatu perusahaan dalam bidang makanan dan minuman. Karena,perusahann akan mendapatkan profit yang lebih bila perusahaan menerapkan program CSR yang benar dan baik sehingga menimbulkan persepsi masyarakat yang baik sehingga masyarakat akan berminat untuk membeli produknya tersebut khusunya makanan dan minuman  yang dihasilkan perusahaan tersebut. Program CSR ini juga bukan hanya berupa pelestarian lingkungan tetapi juga bisa dalam bentuk bantuan dana pendidikan kepada masyarakat yang kurang mampu atau juga dalam bentuk pemberian operasi gratis bagi penderita katarak,.
4.2  Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Dan Linkungan Oleh Perusahaan Dalam Bidang Makanan Dan Minuman.
Penerapan dari corporate social responsibility (CSR) dan lingkungan oleh perusahaan makanan dan minuman terdapat beberapa sontoh perusahaan yang menerapkan program CSR yaitu sebagai berikut
1.    Penerapan CSR yang dilakukan oleh Blue Band, Hypermart dan Foodmart sukses bekerjasama selama 2 bulan terakhir mengumpulkan Rp 343 juta untuk membantu meningkatkan gizi anak-anak Indonesia di daerah NTT dan NTB. Sumbangan tersebut disalurkan melalui program School Meal Program dari United NationsWorld Food Programme(WFP). Donasi yang di berikan adalah hasil dari penjualan produk Blue Band 200 gram yang dijual di seluruh gerai Hypermart dan Foodmart di seluruh Indonesia pada periode Mei sampai dengan Juni 2010. Mekanismenya, setiap pembelian produk Blue Band 200  gram maka secara otomatis konsumen menyumbangkan Rp1.000 untuk school meal program. Blue Band, Hypermart dan Foodmart pada saat ini memfokuskan bantuannya untuk anak-anak di daerah NTT dan NTB melalui WFP karena berdasarkan data yang diberikan Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2009 Indonesia telah berhasil mengurangi tingkat malnutrisi nasional selama beberapa tahun terakhir dari 25% menjadi 18%, tapi secara signifikan hal tersebut masih tetap lebih tinggi dari standar ideal WHO (World Health Organization) yaitu di bawah 10%.
2.     Penerapan CSR oleh PT Indofood, sebagai Perusahaan Total Food Solutions memiliki kepedulian dalam upaya pengembangan penganekaragaman pangan dan ketahanan pangan nasional. Partisipasi dalam pengembangan ini kemudian diwujudkan melalui program Indofood Riset Nugraha (IRN) yaitu suatu program bantuan dana penelitian (research grant) bagi kalangan akademisi yang difokuskan pada penelitian bidang pangan. Program IRN adalah salah satu program CSR Indofood yang berada dalam pilar “Building Human Capital”. Yang mana program ini bertujuan untuk eningkatkan antusiasme riset bidang pangan dari berbagai disiplin ilmu di Indonesia ,membangun link & match dunia pendidikan tinggi dan industri ,mendukung peluang aplikasi hasil riset akademisi pada aktivitas industri,memberikan kontribusi bagi peningkatan daya saing industri pangan nasional melalui inovasi produk dan teknologi yang berbasis riset ,dan turut berpartisipasi membangun ketahanan pangan nasional

BAB 5
KESIMPULAN
5.1       Kesimpulan
Bahwa corporate social responsibility (CSR) dan lingkungan memiliki peran penting dalam keberhasilan suatu perusahaan makanan dan minuman mendapatkan profit. Hal ini dapat dilakukan perusahaan bila perusahaan dapat menerapkannya dengan baik seperti melakukan pengolahan limbah kembali yang mana dengan bekerjasama dengan masyarakat sekitar. Hal ini,agar terciptanya komunikasi yang baik antara perusahaan dengan masyarakat dan mengubah persepsi masyarakat menjadi lebuh baik sehinggan ketika produk makanan maupun minuman yang dipasarkan oleh perusahaan dapat laku dijual. Selain itu,nama perusahaan juga menjadi baik.Program – program CSR yang dilakukan juga bukan hanya dalam bentuk pelestarian lingkungan tapi bisa juga dalam bentuk pemberian beasiswa,pengobatan gratis,sumbagan kepada korban bencana,dll yang mana program CSR merupakan suatu program kepedulian perusahaan terhdap lingkungan dan sosial.
  
DAFTAR PUSTAKA

Putra,Anggara Satria. 2015 . Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Perusahaan..Jurnal Nominal.Vol.IV,No.2

Sulistyawati,Eka dan A.A. Sri Fajariani . 2015. Pengaruh Coporate Social Responsibility      Terhadap Preferensi Merek Perusahaan Pada PT.Bank Pembangunan Daerah Bali.E-Jurnal  Manajemen Unud.Vol.4,No.9:2562-2572 ISSN:2302-8912.

Vegawati,Silviania Mira, Kumadji,Srikandi,dan Dahlan Fanani.2015. Pengaru Program Coporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Citra Perusahaan.Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) .Vol.20,No.1

Ningsih,Wiwik Agustia .2016. Pengaruh Penerapan Program Corporate Social Responsibility (csr) Terhadap Perusahaan (Kasus Pada Masyarakat Sekitar Kantor Pusat PT.Perkebunan Nusantara V Pekanbaru).Jurnal FISIP. Vol.3,No.1

Muhadjir dan Gita Fitri Qurani.2011.Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Persepsi Nasabah Bank Dan Dampaknya Terhadap Corporate Image. Jurnal The Winners. Vol.12,No.2:180-195

Suparman.2013.Corporate Social Responsibility:Bentuk Tanggung Jawab Sosial Dan Kepedulian Perusahaan Dengan Masyarakat.Jurnal Interaksi.Vol.8,No.2:69-81

Pratiwi,Raisa.2012.Pengaruh Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Dan Corporate Social Responsibility Dengan Kinerja Keuangan Perusahaan.Jurnal Ilmiah STIE MDP.Vol.2,No.1

Haliwela,Nancy Silviana2011.Tinjauan Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan            (Corporate Social Responsibility/csr). Jurnal Sasi.Vol.17,No.4

Yuningwati,Fransisca, Nuzula,Nila Firdausi,dan Elsha Kristiana.2014.Penerapan Akuntansi Pertangungjawaban Sosial Sebagai Bentuk Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Lingkungan Sekitarnya (Stud pada PT Petrokimia  Gresik).Jurnal Administrasi Bisnis (JAB).Vol.17,No.1

Sudarwanto,AL.Sentot.2011.Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan Di Soloraya Terhadap Upaya Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Daerah Alan   Sungai Begawan Solo Hulu (Pemikiran Kritis Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility). Jurnal EKOSAINS. Vol.III,No.3

Rashid,Nik Ramli Nik Abdul dan Mohammad Hakimy Abdullah.2012.The Implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) Programs and Its Inmpact on Employee Organizatinao Citizenship Behavior.International Journal of Business and Commerce.Vol.2,No.1:67-73 ISSN:2225-2436

Pai,Da Chang.et all.2010.The Effects OF Corporate Social Responsibility on Brand   Performance:The Mediating Effect of Industrial Brand Equity and Corporate       Reputation.Journal of Business Ethics.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar