TOPIK 2 :PENGARUH
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN LINGKUNGAN TERHADAP PROFITABILITAS
PERUSAHAAN DI BIDANG MAKANAN DAN MINUMAN
NAMA : TIMOTIUS LORENZS
NPM : 1A214774
KELAS : 3EA27
MATA KULIAH : ETIKA BISNIS
DOSEN : ROWLAND BISMARK PASARIBU
UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam dunia
bisnis saat ini dihadapkan pada dua hal yang bertentangan. Di satu sisi, para
pelaku bisnis harus berupaya untuk dapat memperoleh laba yang tinggi dan untuk
mendukung hal tersebut perlu disertai dengan adanya penekanan biaya. Di sisi
lain, perusahaan harus bertanggung jawab terhadap lingkungan secara khusus
tempatnya beroperasi. Saat ini, masyarakat semakin berani untuk mengekspresikan
berbagai tuntutannya kepada pemerintah. Tidak hanya pada pemerintah, tuntutan
masyarakat terhadap perusahaan kini juga semakin besar.
Di Indonesia,banyak sekali perusahaan-perusahaan yang
bermunculan tetapi perusahaan-perusahaan
yang bermunculan yang menjadi salah satu penyebab terjadinya
pencemaran-pencemaran lingkungan. Hal inilah, yang membuat sungai di Indonesia
yang dekat dengan kawasan perusahaan menjadi tercemar oleh limbah-limbah yang
berasal dari kawasan perusahaan tersebut.
Selain itu,makhluk hidup yang hidup di sungai yang
tercemar tersebut menjadi tercemar bahkan mati karena zat-zat kimia dari limbah
perusahaan tersebut,Hal ini membuat lingkungan hidup di daerah kawasan industry
terebut tercemar dan dapat mengganggu ekosistem di wilayah tersebut.Maka dari
itu, kegiatan di dalam suatu perusahaan secara umum dapat
menimbulkan dampak positif dan dampak
negatif. Salah satu dampak negatif terjadinya
berbagai pencemaran
lingkungan yang merupakan akibat dari tidak bertanggung jawabnya perusahaan dalam mengelola dan
melaksanakan komitmennya dalam
berbisnis secara baik.
Muncul berbagai tuntutan
terhadap perusahaan untuk melakukan
kewajiban terhadap lingkungan sosial.Hal yang dimaksud adalah melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan bisnis (Corporate
Social Responsibility) yang merupakan suatu komitmen
berkelanjutan perusahaan dalam bertindak secara benar, memberikan bantuan bagi
perkembangan ekonomi, meningkatkan kualitas
tenaga kerja dan lingkungan , maupun
memberikan bantuan terhadap
lingkungan sosial pada umumnya.
Perusahaan dituntut
untuk melaksanakan CSR dalam
pelestarian lingkungan hidup untuk
menjaga keseimbangan antara kepentingan perusahaan
terhadap keberlangsungan lingkungan.CSR
penting untuk dilakukan oleh perusahaan
terutama oleh perusahaan yang kegiatan
operasinya menimbulkan dampak negatif
bagi masyarakat maupun lingkungan sekitar.
CSR tersebut dianggap penting karena
pada kenyataannya terdapat perusahaan yang
memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan masyarakat (konlik) karena
masyarakat atau komunitas lokal merasa
terganggu dengan aktivitas perusahaan. Akan
tetapi, selain terdapat perusahaan yang
memiliki hubungan yang tidak harmonis,
terdapat pula perusahaan yang memiliki hubungan yang cukup harmonis dengan masyarakat karena perusahaan tersebut telah menerapkan CSR dengan baik.
Penerapan CSR tersebut dilakukan sebagai pembuktian dan adanya fenomena tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu semua perusahaan baik yang dimiliki oleh pemerintah (Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah), maupun perusahaan swasta mempunyai tanggung jawab moral untuk melaksanakan CSR.Hal
- hal mengenai peran
perusahaan terhadap lingkungan menjadi perhatian bagi masyarakat. Kesadaran
masyarakat terhadap dampak perusahaan
pada kondisi sosialnya dan lingkungan hidup semakin penting, sehingga mulai
menekan perusahaan untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosialnya, karena perusahaan
menggunakan sumber daya sebagai aktivitas . Perusahaan memang akan dapat memberikan
kontribusi yang positif terhadap perekonomian, tetapi hal ini tidak lantas
membuatnya mengabaikan hal-hal yang terkait dengan lingkungan sosialnya.
Banyak
perusahaan
yang telah berjasa khususnya dalam sekotr makanan dan minuman dalam kemajuan ekonomi dan
teknologi justru mendapat kritikan karena kurang memperhatikan masalah sosial.
Persaingan yang semakin ketat saat ini menjadikan perusahaan hanya fokus pada kepentingannya sendiri, yang secara
langsung dipandang dapat memberikan kontribusi pada perusahaan yaitu melalui
pengikutsertaan modal, dan mulai mengabaikan kepentingan masyarakat dan lingkunagan sekitar, dengan beranggapan bahwa mereka
tidak memberi kontribusi secara langsung terhadap perusahaan. Pada
kenyataannya, untuk tetap dapat bertahan perusahaan perlu menunjukkan perannya
terhadap lingkungan
baik internal (hak dan status karyawan, keselamatan kerja) maupun eksternal
(polusi, limbah, penyusutan sumber daya, kualitas, dan keamanan produk) sebagai
suatu bentuk tanggung jawab.
Karena dengan begitu maak perusahaan tersebut akan
mendapat perhatian dari masyarakat dan penilaian yang baik terhadap perusahaan
tersebut salah satunya perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman.
Yang mana banyak perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang tersebut sudah
mulai memikirkan lingkungan di perusahaannya dengan mengolah limbah dari hasil
produksi tersebut menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual seperti limbah sayuran
yang dapat diolah menajdi pakan buat bebek,dll.Oleh karena itu,dengan
perushaan memperbaiki kondisi lingkungan
di daerah sekitar perusahaan maka akan menjadi nilai lebih bagi perusahaan dan
membuat perusahaan dapat mendapatkan keuntungan yang lebih.Corporate
Social Responsibility (CSR)
merupakan wacana yang sedang dilakukan
di dunia perusahaan.
Perusahaan
didunia baik di dalam atau diluar negeri banyak yang mengklaim bahwa mereka
telah melaksanakan tanggungjawab sosial dengan baik.Corporate Social Responsibility (CSR) harus diperhatikan lebih
serius seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan keterbukaan pasar yang
terjadi saat ini. Banyak
kasus yang terjadi dimana perusahaan tidak mampu memberikan kontribusi positif
secara langsung kepada masyarakat dan cenderung memberikan kontribusi negatif
atas dampak dari operasional perusahaan.Peranan CSR dapat meningkatkan kinerja
keuangan suatu perusahaan dimana para investor cenderung menanamkan modal pada
perusahaan yang telah melakukan kegiatan CSR karena perusahaan yang telah
memberikan informasi mengenai aspek sosial lingkungan dan keuangan secara
sekaligus tentu akan menggunakan aspek-aspek tersebut kedalam strategi dan
operasi perusahaan.
Faktor-faktor
yang mendatangkan keuntungan bagi perusahaan dapat menjadi bahan masukan dalam
rangka pengambilan keputusan oleh investor. Oleh karena itu,perusahaan dapat menggunakan CSR
sebagai salah satu keunggulan kompetitifnya. Jika CSR diterapkan dalam
perusahaan, maka perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan
kekuatan keuangan dalam perusahaan.Selain itu,dalam melaksanakan program
CSR,perusahaan juga harus dapat berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat di
sekitas wilayah perusahaan agar tidak menyebabkan konflik diantara kedua belah
pihak saat menanggulangi limbah tersebut. Tetapi,dari komunikasi yang
baik,pihak perusahaan dapat bekerjasama dengan masyarakat dalam menanggulangi
limbahnya. Seperti,pengubahan limbah makanan dan minuman menjadi barang yang
mempunyai nilai jual tinggi yaitu pengumbahan limbah sayuran dan buah-buahan
menjadi pakan ternak atau pupuk kompos yang mana perusahaan meminta bantuan kepada
sejumlah masyarakat untuk mengolahnya.
Selain itu,,dengan terlaksananya program CSR di
perusahaan juga dapat mengurangi pemanasan global dan efek rumah ngaca. Suatu perusahaan dapat
mewujudkan CSR dengan baik apabila mereka mampu menerapkan kewajibannya secara
berimbang antara kepentingan kelompok primer dan kelompok
sekunder masyarakat .
Kelompok
primer merupakan kelompok yang secara langsung mempengaruhi kemampuan
perusahaan dalam mencapai tujuan utamanya yaitu memberikan barang dan jasa
kepada masyarakat, sedangkan stakeholder sekunder adalah semua kelompok dalam
masyarakat yang dapat dipengaruhi secara langsung atau tidak langsung oleh
dampak sekunder beroperasinya suatu perusahaan. Dan apabila suatu perusahan
tidak mampu menciptakan keseimbangan kepentingan diantara kedua kelompok
stakeholder tersebut, akibatnya bisa menimbulkan konflik sosial.
Diduga
banyak konflik sosial
terjadi karena tidak diimplementasikan CSR dengan baik oleh perusahaan,
terutama tindakan kurang peduli terhadap stakeholder sekunder, yaitu masyarakat
sekitar.Tapi,banyak masih banyak perusahaan yang masih tidak
menerapkan program CSR. Hal ini diakibatkan kurang pedulinya perusahaan seperti
kasus bahan baku kadaluarsa yang digunakan oleh Pizza Hut selain itu banyak
kasus lainnya. Dan menurut data
yang diperoleh di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.ac.id khususnya
perusahaan industri barang konsumsi sebesar 51,4% diantaranya tidak
mencantumkan CSR pada laporan keuangan perusahaan (Jurnal
Nominal,Vol.IV,No.2,2015:91).Dari data diatas dapat menunjukkan bahwa masih
banyak perusahaan yang memberikan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan
sekitarnya.
Selain itu, perusahaan dalam sektor makanan
dan minuman termasuk
industri yang produk akhirnya banyak berhubungan langsung dengan konsumen.
Masalah limbah dan proses industri, baik limbah cair maupun udara, menjadi masalah
lingkungan utama industri ini. Selain itu perusahaan manufaktur khususnya
perusahaan barang konsumsi adalah perusahaan yang menjual produk kepada
konsumen sehingga keselamatan dan keamanan produk menjadi penting untuk
diungkapkan kepada masyarakat.Hal ini lah,yang mana program CSR memiliki peran yang
sangat penting bagi perusahaan karena bila perusahaan tidak menerapkan program
ini maka perusahaan tersebut akan membuat efek global warming semakin parah dan
persepsi masyarakat akan perusahaan tersebut akan menjadi buruk dan berakibat
pada penurun penjualan makanan yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
paper ini akan membahas mengenai pengaruh
Corporate Social Responsibility (CSR)
dan linkungan terhadap profitabilitas
perusahaan di bidang makanan dan minuman
.Hal ini dinilai penting bagi Indonesia dalam pengukuran kinerja perushaaan
di Indonesia
khususnya makanan dan minuman
dalam menanggulangi pencemaran linkungan di sekitar
perusahaan .
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan sebelumnya adalah :
- Bagaimana
pengaruh Corporate Social
Responsibility (CSR) dan linkungan
terhadap profitabilitas perusahaan di bidang makanan dan minuman?
- Apa saja contoh penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan linkungan oleh
perusahaan dalam bidang makanan dan minuman ?
1.3 Tujuan Perumusan Masalah
Tujuan perumusan yang dilakukan terhadap rumusan masalah yang telah dibahas
adalah sebagai berikut.
1.
Untuk mengetahui hubungan antara Corporate Social Responsibility (CSR) dan linkungan terhadap profitabilitas perusahaan di bidang
makanan dan minuman
2.
Untuk mengetahui contoh penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan linkungan oleh perusahaan
dalam bidang makanan dan minuman.
BAB 2
TELAAH LITERATUR
2.1 Pengertian Corporate
Social Responsibility (CSR)
Menurut Wahyudi dan Azheri (2008:14) tanggung jawab sosial
secara umum sebenarnya tidak jauh berbeda dengan konsep tanggung jawab itu
sendiri. Seperti tanggung jawab sosial dengan aktivitas perusahaan, dapat
dikatakan bahwa tanggung jawab sosial lebih menekankan pada kepedulian
perusahaan terhadap kepentingan stakeholders. Dengan begitu konsep
tanggung jawab sosial lebih menekankan pada tanggung jawab perusahaan atas
tindakan dan kegiatan usahanya yang berdampak pada orang-orang tertentu,
masyarakat, dan lingkungan di mana perusahaan tersebut melakukan aktivitas
usahanya. Menurut The World Business Council for Suistanable Development dalam
Ulva (2012) mengemukakan bahwa : ‟CSR adalah komitmen
bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja
dengan karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas
setempat (local) dan masyarakat secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan
kualitas hidup‟‟. ‟Corporate social responsibility adalah
komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan
ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial
perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap
aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan”.(Jurnal
FISIP,Vol.3,No.1,2016:4)
2.2 Prinsip-Prinsip Corporate
Social Responsibility (CSR)
Tanggung jawab sosial (social
responsibility) mengandung dimensi yang sangat luas dan kompleks serta
mengandung interpretasi yang sangat berbeda, terutama dikaitkan dengan
kepentingan pemangku kepentingan (stakeholder). Salah seorang pakar CSR
dari University of Bath Inggris yaitu Alyson Warhurst, di mana pada tahun 1998
beliau menjelaskan ada 16 (enam belas) prinsip yang harus diperhatikan dalam
mengimplementasikan CSR, yaitu: (Wibisono, 2007:39) .
1.
Prioritas Korporat
2.
Manajemen Terpadu
3.
Proses Perbaikan
4.
Pendidikan Karyawan
5.
Pengkajian
6.
Produk dan Jasa
7.
Informasi Publik
8.
Fasilitas dan Operasi
9.
Penelitian
10.
Prinsip Pencegahan
11.
Kontraktor dan Pemasok
12.
Siaga Menghadapi Darurat
13.
Transfer Best Practice
14.
Memberikan Sumbangan
15.
Keterbukaan (disclosure)
16.
Pencapaian dan Pelaporan
Menurut
David Crowther (2010) mengungkapkan bahwa identifikasi kegiatan CSR melalui 3 prinsip utama yakni
:
1.
Sustainability
(Keberlanjutan)
Prinsip ini berkaitan dengan
tindakan yang dilakukan sekarang yang dikemudian hari dapat berdampak atau berpengaruh
terhadap langkah-langah yang dapat kita ambil di masa depan. Jika sumber daya
yang kita gunakan dimasa sekarang tidak lagi tersedia, dimasa datang dimana
sumber daya tersebut dikatakan terbatas dalam jumlah. Maka dari itu, pada saat
tertentu sumber daya alternatif dibutukan untuk sekedar memenuhi fungsi dari
sumber daya yang ada saat ini. Hal ini berdampak baik bagi organisasi dimana
mereka dapat mengendalikan biaya dengan menggunakan
sumber daya atau bahan yang mereka sediakan sendiri dari pada mencarinya dari luar. Jadi,
tujuan utamanya adalah melakukan kegiatan yang berkelanjutan untuk masa yang
akan datang. Adapun
7 strategi dalam isu-isu keberlanjutan adalah :
Pertumbuhan yang berkelanjutan
:
·
Merubah
kualitas pertumbuhan
·
Pemenuhan
kebutuhan yang esensi seperti pekerjaan, makanan, energi, air dan sanitasi
·
Pemeliharaan
dan peningkatan basis sumber daya
·
Orientasi
teknologi terus menerus dan mampu mengatur resiko
·
Menggabungkan
lingkungan dan ekonomi dalam pengambilan keputusan
2.
Accountability
(Pertanggung Jawaban)
Dalam
sebuah organisasi mengenali setiap aktivitas yang langsung maupun tidak langsung yang berdampak pada
lingkungan luar atau diartikan sebagai bertanggung
jawab atas tindakan yang dilakukan. Konsep
ini berlaku dengan mengkuatifikasikan akibat apa saja yang dapat timbul dari tindakan yang diambil baik
internal organisasi maupun external. Lebih kepada pelaporan terhadap stakeholder
yang berhubungan dan menjelaskan bagaimana keterkaitannya
antara aktifitas yang dilakukan terhadap stakeholders.
3.
Transparency
(Keterbukaan)
Merupakan
sebuah prinsip dimana sebuah dampak eksternal dilaporkan secara nyata tanpa disembunyikan.
Transparency merupakan prinsip yang berkaitan dengan kedua prinsip CSR dan
dapat dikatakan sama dengan process pengenalan tanggung jawab terhadap efek yang
dapat ditimbulkan oleh pihak luar (Stakeholder) atau sama dengan process transfer
kekuatan ke stakeholder atau stakeholder dengan
sadar dapat menjalankan dirinya sebagai fungsi pengawasan karena organisasi melakukan prinsip
keterbukaan dalam setiap kegiatan yang berdampak.
2.3 Bentuk-Bentuk Corporate
Social Responsibility (CSR)
Di
kalangan dunia usaha, keberhasilan ekonomi dan finansial berkaitan erat dengan
kondisi sosial dan lingkungan di mana perusahaan beroperasi. Untuk mewujudkan
tanggung jawab, dunia usaha harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh CSR
dalam aktivitas usahanya. CSR merupakan komitmen dari perusahaan untuk
mengintegrasikan kepeduliannya terhadap masalah ekonomi, sosial dan lingkungan
atau disebut triple bottom line. (Wahyudi dan Azheri, 2008:62) Ada empat
bentuk dari CSR, yaitu:
a. Pengelolaan lingkungan kerja
secara baik
b. Kemitraan antara perusahaan
dengan masyarakat
c. Penanganan kelestarian lingkungan
d. Investasi sosial
2.4 Inisiatif Dalam Corporate
Social Responsibility (CSR)
Menurut Philip Kotler dan Nancy Lee menyebutkan terdapat enam
inisiatif Corporate Social Responsibility yaitu:
1. Promosi kegiatan sosial (cause promotions)
Pada aktivitas CSR ini perusahaan menyediakan dana
atau sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap suatu kegiatan sosial atau untuk mendukung pengumpulan
dana, partisipasi dari masyarakat atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu
kegiatan tertentu. Tujuan
dari kegiatan tersebut adalah Menciptakan kesadaran dan perhatian dari
masyarakat terhadap suatu masalah dengan menyajikan angka-angka statistik serta
fakta-fakta yang menggugah, Membujuk orang untuk menyumbangkan uangnya untuk
kemanfaatan masyarakat melalui pelaksanaan program sosial perusahaan.
2. Pemasaran terkait kegiatan sosial (cause related
marketing)
Ketika sebuah perusahaan menyatakan bahwa sebagian
dari keuntungan atau penjualan produknya akan disumbangkan untuk kegiatan
social tertentu, maka perusahaan tersebut sedang melakukan apa yang disebut
sebagai cause related marketing (CRM). Beberapa kegiatan yang sering dilaksanakan oleh perusahaan
adalah Menyumbangkan sejumlah uang tertentu untuk setiap produk yang terjual,
menyumbangkan persentase tertentu dari setiap produk yang terjual atau
transaksi untuk kegiatan amal.
3. Pemasaran kemasyarakatan korporat (corporate
societal marketing)
Pada aktivitas CSR ini perusahaan mengembangkan dan
melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tujuan
meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan
hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Fokus dari kegiatan tersebut
adalah Isu-isu Kesehatan, Isu-isu Perlindungan Terhadap Kecelakaan/Kerugian,
Isu-isu Lingkungan, Isu-isu Keterlibatan Masyarakat.
4. Kegiatan filatropi perusahaan (corporate
philanthropy)
Pada aktivitas CSR ini perusahaan memberikan sumbangan
langsung dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu. Sumbangan
tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai, bingkisan/paket
bantuan atau pelayanan secara cuma-cuma.
5. Pekerja sosial kemasyarakatan secara sukarela (community volunteering)
Pada aktivitas CSR ini perusahaan mendukung dan
mendorong para karyawan, rekan pedagang eceran atau para pemegang franchise agar
menyisihkan waktu mereka secara sukarela guna membantu organisasi-organisasi
masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran program.
6. Praktik bisnis yang memiliki tanggung jawab sosial (socially
responsible business practice)
Pada aktivitas CSR ini perusahaan melaksanakan
aktivitas bisnis melampaui aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum serta
melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan sosial dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memelihara lingkungan hidup. Dalam memilih inisiatif disarankan Pilih inisiatif
untuk menemukan tujan bisnis dan Goals; Pilih inisiatif untuk memenuhi
kebutuhan prioritas kampanye tersebut; Pilih beberapa inisiatif untuk kampanye
tunggal, menambah satu upaya untuk kampanye sekarang; Pilih inisiatif yang
mewakili mitra paling kuat dengan masyarakat;
2.5 Manfaat Corporate Social
Responsibility (CSR)
CSR digunakan untuk mengangkat
citra perusahaan untuk mendapatkan pengakuan sosial dalam melaksanakan kegiatan
perusahaan dan mengelola usaha dengan cara melakukan kegiatan sosial,
memperluas peluang usaha yang dilakukan perusahaan dan dapat digunakan untuk
memperbaiki hubungan antara stakeholders, karyawan dan perusahaan (Untung,
2008:6) ( Jurnal Administrasi Bisnis,Vol.20,No.1,2015:2).
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Hubungan Antara Corporate
Social Responsibility (CSR) Dan Linkungan
Terhadap Profitabilitas Perusahaan Di Bidang Makanan Dan Minuman
Di dalam dunia
bisnis,perusahaan harus menyeimbangan kepentingan untuk perusahaannya dan
kepentingan orang lain.Terkadang perusahaan banyak mengabaikan kepentingan
orang lain seperti kebersihan akan lingkungan . Padahal, saat ini yang menjadi perhatian
terbesar dari perusahaan kepada masyarakat telah ditingkatkan yaitu dengan
peningkatan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan . Masalah seperti
perusakan lingkungan, perlakuan tidak layak terhadap karyawan, dan cacat
produksi yang mengakibatkan ketidak nyamanan ataupun bahaya bagi konsumen
adalah menjadi berita utama surat kabar. Peraturan pemerintah pada beberapa
negara mengenai lingkungan hidup dan permasalahan sosial semakin tegas, juga
standar dan hukum seringkali dibuat hingga melampaui batas kewenangan negara
pembuat peraturan (misalnya peraturan yang dibuat oleh Uni Eropa. Beberapa
investor dan perusahaam manajemen investasi telah mulai memperhatikan kebijakan
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
dalam membuat keputusan investasi mereka, sebuah praktek yang dikenal sebagai
"Investasi bertanggung jawab sosial" (socially responsible
investing).
Banyak
pendukung CSR yang memisahkan CSR dari sumbangan sosial dan "perbuatan
baik" (atau kedermawanan seperti misalnya yang dilakukan oleh Habitat for
Humanity atau Ronald McDonald House), namun sesungguhnya sumbangan sosial
merupakan bagian kecil saja dari CSR. Perusahaan pada masa lampau seringkali
mengeluarkan uang untuk proyek-proyek komunitas, pemberian bea siswa dan
pendirian yayasan sosial. Mereka juga seringkali menganjurkan dan mendorong
para pekerjanya untuk sukarelawan (volunteer) dalam mengambil bagian
pada proyek komunitas sehingga menciptakan suatu itikad baik dimata komunitas
tersebut yang secara langsung akan meningkatkan reputasi perusahaan serta
memperkuat merek perusahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, perusahaan
mendapatkan kerangka baru dalam menempatkan berbagai kegiatan sosial di atas. Kepedulian
kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun
secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah
komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan
komunitas. CSR bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan
suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh
memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan(stakeholder)
perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk
membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal
dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku
kepentingan internal.Hal inilah yang membuat corporate social responsibility (CSR) memiliki hubungan yang sangat
erat dengan profitabilitas suatu perusahaan dalam bidang makanan dan minuman.
Karena,perusahann akan mendapatkan profit yang lebih bila perusahaan menerapkan
program CSR yang benar dan baik sehingga menimbulkan persepsi masyarakat yang baik
sehingga masyarakat akan berminat untuk membeli produknya tersebut khusunya
makanan dan minuman yang dihasilkan
perusahaan tersebut. Program CSR ini juga bukan hanya berupa pelestarian
lingkungan tetapi juga bisa dalam bentuk bantuan dana pendidikan kepada
masyarakat yang kurang mampu atau juga dalam bentuk pemberian operasi gratis
bagi penderita katarak,.
4.2 Penerapan Corporate
Social Responsibility (CSR) Dan Linkungan Oleh Perusahaan Dalam Bidang
Makanan Dan Minuman.
Penerapan dari corporate
social responsibility (CSR) dan lingkungan oleh perusahaan makanan dan
minuman terdapat beberapa sontoh perusahaan yang menerapkan program CSR yaitu
sebagai berikut
1. Penerapan CSR yang
dilakukan oleh Blue Band, Hypermart dan Foodmart sukses bekerjasama selama 2
bulan terakhir mengumpulkan Rp 343 juta untuk membantu meningkatkan gizi
anak-anak Indonesia di daerah NTT dan NTB. Sumbangan tersebut disalurkan
melalui program School Meal Program dari United
Nations–World Food Programme(WFP). Donasi yang di berikan adalah
hasil dari penjualan produk Blue Band 200 gram yang dijual di seluruh gerai
Hypermart dan Foodmart di seluruh Indonesia pada periode Mei sampai dengan Juni
2010. Mekanismenya, setiap pembelian produk Blue Band 200 gram maka
secara otomatis konsumen menyumbangkan Rp1.000 untuk school meal
program. Blue Band, Hypermart dan Foodmart pada saat ini memfokuskan
bantuannya untuk anak-anak di daerah NTT dan NTB melalui WFP karena berdasarkan
data yang diberikan Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2009 Indonesia telah
berhasil mengurangi tingkat malnutrisi nasional selama beberapa tahun terakhir
dari 25% menjadi 18%, tapi secara signifikan hal tersebut masih tetap lebih
tinggi dari standar ideal WHO (World Health Organization) yaitu di bawah 10%.
2.
Penerapan CSR oleh PT Indofood, sebagai Perusahaan Total Food Solutions memiliki kepedulian dalam
upaya pengembangan penganekaragaman pangan dan ketahanan pangan nasional. Partisipasi dalam pengembangan ini
kemudian diwujudkan melalui program Indofood Riset Nugraha (IRN) yaitu suatu
program bantuan dana penelitian (research grant) bagi kalangan akademisi yang
difokuskan pada penelitian bidang pangan. Program IRN adalah salah satu
program CSR Indofood yang berada dalam pilar “Building Human
Capital”. Yang mana program ini bertujuan untuk eningkatkan antusiasme riset bidang
pangan dari berbagai disiplin ilmu di Indonesia ,membangun link & match dunia
pendidikan tinggi dan industri ,mendukung peluang aplikasi hasil riset akademisi pada aktivitas industri,memberikan kontribusi
bagi peningkatan daya saing industri pangan nasional melalui inovasi produk dan
teknologi yang berbasis riset ,dan turut berpartisipasi membangun ketahanan pangan nasional
BAB 5
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
Bahwa corporate social responsibility (CSR) dan lingkungan memiliki peran
penting dalam keberhasilan suatu perusahaan makanan dan minuman mendapatkan
profit. Hal ini dapat dilakukan perusahaan bila perusahaan dapat menerapkannya
dengan baik seperti melakukan pengolahan limbah kembali yang mana dengan
bekerjasama dengan masyarakat sekitar. Hal ini,agar terciptanya komunikasi yang
baik antara perusahaan dengan masyarakat dan mengubah persepsi masyarakat
menjadi lebuh baik sehinggan ketika produk makanan maupun minuman yang
dipasarkan oleh perusahaan dapat laku dijual. Selain itu,nama perusahaan juga
menjadi baik.Program – program CSR yang dilakukan juga bukan hanya dalam bentuk
pelestarian lingkungan tapi bisa juga dalam bentuk pemberian
beasiswa,pengobatan gratis,sumbagan kepada korban bencana,dll yang mana program
CSR merupakan suatu program kepedulian perusahaan terhdap lingkungan dan
sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Putra,Anggara
Satria. 2015 . Pengaruh
Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas
Perusahaan..Jurnal Nominal.Vol.IV,No.2
Sulistyawati,Eka
dan A.A. Sri Fajariani . 2015. Pengaruh
Coporate Social Responsibility Terhadap
Preferensi Merek Perusahaan Pada PT.Bank Pembangunan Daerah Bali.E-Jurnal Manajemen Unud.Vol.4,No.9:2562-2572
ISSN:2302-8912.
Vegawati,Silviania
Mira, Kumadji,Srikandi,dan Dahlan Fanani.2015. Pengaru Program Coporate
Social Responsibility (CSR) Terhadap Citra Perusahaan.Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) .Vol.20,No.1
Ningsih,Wiwik
Agustia .2016. Pengaruh Penerapan Program Corporate Social Responsibility (csr) Terhadap Perusahaan (Kasus Pada Masyarakat
Sekitar Kantor Pusat
PT.Perkebunan Nusantara V Pekanbaru).Jurnal FISIP. Vol.3,No.1
Muhadjir dan Gita Fitri Qurani.2011.Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Persepsi
Nasabah Bank Dan Dampaknya Terhadap Corporate
Image. Jurnal The Winners. Vol.12,No.2:180-195
Suparman.2013.Corporate
Social Responsibility:Bentuk Tanggung Jawab Sosial Dan Kepedulian Perusahaan Dengan Masyarakat.Jurnal
Interaksi.Vol.8,No.2:69-81
Pratiwi,Raisa.2012.Pengaruh Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Dan Corporate Social Responsibility Dengan Kinerja
Keuangan Perusahaan.Jurnal Ilmiah
STIE MDP.Vol.2,No.1
Haliwela,Nancy Silviana2011.Tinjauan Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/csr). Jurnal
Sasi.Vol.17,No.4
Yuningwati,Fransisca, Nuzula,Nila Firdausi,dan Elsha
Kristiana.2014.Penerapan Akuntansi Pertangungjawaban Sosial Sebagai
Bentuk Tanggung Jawab Perusahaan
Terhadap Lingkungan Sekitarnya (Stud pada PT Petrokimia Gresik).Jurnal Administrasi Bisnis (JAB).Vol.17,No.1
Sudarwanto,AL.Sentot.2011.Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan Di Soloraya Terhadap Upaya Pelestarian
Fungsi Lingkungan Hidup Daerah Alan Sungai
Begawan Solo Hulu (Pemikiran
Kritis Terhadap Implementasi Corporate Social
Responsibility). Jurnal EKOSAINS.
Vol.III,No.3
Rashid,Nik Ramli Nik Abdul dan Mohammad Hakimy
Abdullah.2012.The Implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) Programs and
Its Inmpact on Employee
Organizatinao Citizenship Behavior.International Journal of Business and
Commerce.Vol.2,No.1:67-73 ISSN:2225-2436
Pai,Da Chang.et all.2010.The Effects OF Corporate Social Responsibility on Brand Performance:The Mediating Effect of Industrial
Brand Equity and Corporate Reputation.Journal
of Business Ethics.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar